Kamis, 21 Februari 2013

Facebook, Twitter, dan Masyarakat Indonesia



LOMBA ESAI ONLINE NASIONAL

Judul:
Facebook, Twitter, dan Masyarakat Indonesia



Oleh:
Farid Hilmi Rosidi










Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki beragam jenis suku, budaya, agama, dan bahasa yang tersebar luas di setiap wilayahnya. Keanekaragaman tersebut membuat masyarakat Indonesia selalu mengalami penggabungan satu budaya dengan budaya lain yang tentu saja besar pengaruhnya di dalam masyarakat itu sendiri. Di zaman modern serta kencangnya arus globalisasi menjadi hal yang sangat besar pengaruhnya terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat dalam cakupan berbagai aspek.

Internet merupakan media yang memiliki peran yang sangat besar dalam hal tersebut. Situs kompas.com pada hari Kamis, 13 Desember 2012 menerbitkan sebuah survei yang diselenggarakan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2012 mencapai 63 juta orang atau 24,23 persen dari total populasi negara ini. Tahun depan, angka itu diprediksi naik sekitar 30 persen menjadi 82 juta pengguna dan terus tumbuh menjadi 107 juta pada 2014 dan 139 juta atau 50 persen total populasi pada 2015. “Perbandingan pertumbuhan internet Indonesia ini masih sejalan dengan pertumbuhan internet dunia,” ujar  Ketua Umum APJII Sammy Pangerapan dalam acara Internet Outlook 2013 di Jakarta, Rabu 12 Desember 2012 seraya menambahkan bahwa “dalam hal jumlah pengguna internet, negara Indonesia telah menempati urutan kedelapan di seluruh dunia” (http://tekno.kompas.com/read/2012/12/13/10103065/2013.Pengguna.Internet.Indonesia.Bisa.Tembus.82.Juta?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Ktkwp). Dari sekian pengguna internet, hampir setengah lebih dari mereka adalah para pengguna media sosial. Ada banyak media sosial yang bisa kita jadikan sebagai pilihan. Akan tetapi tampaknya Facebook ataupun Twitter tetap menjadi yang paling digemari, meski belakangan ini media sosial lain seperti Google Plus mulai ikut bersaing. Kamis, 6 Desember 2012 situs www.merdeka.com menerbitkan pertumbuhan facebook di Indonesia, saat ini Indonesia duduk di peringkat keempat sebagai negara dengan jumlah pengguna facebook terbanyak. Tercatat lebih dari 50,82 juta akun Facebook berasal dari Indonesia. Hanya Amerika Serikat, Brazil dan India yang melebihi Indonesia dalam hal jumlah pengguna. Akan tetapi dalam hal pertumbuhan jumlah pengguna Indonesia menempati peringkat kedua. Dari data yang diperoleh dari firma pemantau jejaring sosial, Social Bakers, dalam tiga bulan terakhir pengguna Facebook di Indonesia tumbuh sebanyak lebih dari 6,67 juta akun. Indonesia hanya kalah dari India yang tumbuh 7,8 juta pengguna (http://www.merdeka.com/teknologi/pengguna-facebook-indonesia-bertambah-pesat-apa-sebab.html). Lalu bagaimana dengan twitter? Jumat, 02 November 2012, Kementerian Komunikasi dan  Informatika Republik Indonesia dalam situsnya kominfo.go.id menerbitkan bahwa Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Budi Setiawan menyatakan "Indonesia menjadi negara kelima terbesar pengguna Twitter di bawah Inggris dan negara besar lainnya, dari 245 juta penduduk Indonesia tercatat sebanyak 44,6 juta pengguna akun Facebook dan sebanyak 19,5 juta penduduk yang menggunakan akun Twitter di negara Indonesia. (http://kominfo.go.id/berita/detail/3640/Indonesia+Peringkat+Lima+Pengguna+Twitter)
Membludaknya produk gadget di pasaran yang mempermudah penggunanya mengakses media sosial seperti melalui telepon selular yang mereka gunakan serta didukung banyaknya provider kartu telepon yang memberi paket murah atau bahkan bonus akses media sosial kepada konsumennya, kebutuhan akan informasi dan kemudahan dalam berbagai hal yang bisa didapatkan melalui jasa media sosial menjadi salah satu penyebab meningkatnya penggunaan media sosial yang tentunya akan berdampak pada gaya hidup masyarakat yang semakin lama akan mengalami pergeseran. Mulai dari gaya komunikasi yang saling bertemu dan berbincang secara langsung akan menjadi pola komunikasi melalui media sosial dengan cukup sekali share, tweet, atau comment sudah cukup untuk menyampaikan berbagai hal yang bisa diketahui oleh banyak orang mulai dari teman sendiri sampai orang yang tidak dikenal. Hal ini tentu saja akan membentuk kepribadian masyarakat menjadi anti-sosial. Pola pencarian informasi juga mengalami perubahan, bisa dikatakan bahwa semua yang kita butuhkan bisa ditemukan di dunia maya. Hal ini didukung dengan semakin banyaknya media - media berita yang memanfaatkan media sosial untuk mengirim berbagai macam informasi. Salah satu kemudahan dalam mencari informasi melalui media sosial ini adalah faktor efektifitas dan efisiensinya karena hanya dengan cara berlangganan atau masuk dalam jaringan pertemanan, perkembangan informasi akan mudah kita ikuti. Mesin pencari Google tetap akan menjadi salah satu pilihan utama untuk menggali berbagai macam berita dan informasi. Namun, ketika berbicara masalah informasi - informasi yang lebih spesifik seperti sebuah produk, media sosial tetap menjadi pilihan utama masyarakat.
Media sosial telah menyentuh hampir di semua kalangan masyarakat, jika pada tahun-tahun sebelumnya media sosial lebih dianggap sebagai sebuah euphoria agar seseorang tidak dianggap gaptek dan kampungan, pada tahun 2012 ini, besar kemungkinan media sosial berubah menjadi sebuah kebutuhan dasar, misalnya di lingkungan mahasiswa sudah menggunakan fasilitas facebook untuk membuat grup atau komunitas untuk saling berbagi informasi, tugas, dan agenda perkuliahan. Selain untuk hal - hal tersebut, di pihak lain ada yang memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk berbisnis. Media sosial dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk melakukan promosi barang atau jasa. Namun perusahaan jangan memberi iklan yang terus – menerus, mereka harus bertindak lebih bijaksana untuk hanya mempromosikan barang dan jasa dengan lebih komunikatif kepada calon konsumennya.
Bagaimana pengaruh media sosial dalam kehidupan sosial politik di Indonesia? Ramainya kicauan di twitter yang membicarakan suatu kandidat, pejabat tinggi, atau partai politik tentu saja  akan memiliki dampak yang besar terhadap keelektabilitas suatu partai politik dan pandangan masyarakat terhadap kandidat atau pejabat tinggi negara. Di satu sisi memang banyak yang mendukung suatu partai politik atau politikus namun di sisi lain juga ada akun yang menjatuhkan nama baik seseorang yang tentunya bisa merugikan yang bersangkutan jika memang isinya hanya fitnah belaka yang dikicaukan di twitter oleh akun yang biasanya anonim dan tidak bertanggung jawab. Hal ini dapat mendidik masyarakat menjadi pribadi yang suka menggosip dan menjatuhkan nama baik seseorang yang tidak disukainya, tentu bertolak belakang dengan pribadi bangsa Indonesia yang bersifat kekeluargaan dan tolong menolong.
Perubahan sosial masyarakat berdasarkan perkembangannya dibagi menjadi dua yaitu perubahan sebagai suatu kemajuan (Progress) dan perubahan sebagai suatu kemunduran (Regress). Bentuk perubahan sosial masyarakat dapat dikatakan sebagai kemajuan apabila perubahan itu membawa kemajuan atau manfaat bagi masyarakat. Dalam hal ini, ditandai oleh adanya suatu proses pembangunan dalam masyarakat. Contoh dari perubahan yang sifatnya progress ini di antaranya ketika jaringan internet sudah masuk ke suatu desa maka akan menunjang masyarakat desa tersebut memiliki wawasan yang lebih luas dan mampu bersaing, mereka mampu berkomunikasi dengan mudah, cepat, luas, lugas, bebas, tanpa batas, kepada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Majunya perekonomian masyarakat karena pemanfaatan media sosial sebagai sarana untuk promosi barang dan jasa yang relatif murah dan dapat dijangkau informasinya oleh seluruh konsumen. Sebagai media berpolitik untuk lebih mendekatkan kepada masyarakat dan sebagai sarana penghubung aspirasi masyarakat. Bentuk perubahan sosial yang dianggap kemunduran ialah ketika perubahan tersebut membawa pengaruh yang kurang menguntungkan dan tidak bermanfaat bagi masyarakat. Misalnya pengaruh arus globalisasi membuat kita mengabaikan budaya negeri kita sendiri dan justru lebih memilih budaya asing yang masuk melalui internet. Cara berkomunikasi melalui media sosial yang cukup duduk di depan komputer atau handphone tanpa harus bertemu secara langsung (face to face) membuat masyarakat Indonesia menjadi berkarakter anti sosial. Kerap media sosial disalahgunakan oleh pihak - pihak yang tidak bertanggung jawab dengan melakukan penipuan terhadap konsumen dengan cara menawarkan barang dan jasa dengan harga yang sangat murah, ketika konsumen tertarik dengan penawaran tersebut, ia mengirimkan uang untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan namun ternyata pelaku membawa lari uang tersebut dan tidak mengirim barang yang dipesan oleh konsumen. Sisi buruk lain dengan banyak beredarnya berbagai macam iklan yang tidak ada batasnya di media sosial adalah membuat masyarakat menjadi pribadi yang bersifat konsumtif.
Kita tidak memiliki pilihan apakah harus menggunakan media sosial atau tidak. Bagaimanapun juga kita harus bisa memanfaatkan media sosial dengan sebaik mungkin secara efektif dan efisien. Internet memberikan banyak fasilitas dan kemudahan, banyak sisi positif dan negatif yang dapat memengaruhi perubahan di dalam suatu masyarakat mulai dari pola berkomunikasi, pencarian informasi, berbisnis, hingga berpolitik. Kita harus mampu membentengi diri serta cerdas dalam memfilter informasi - informasi yang beredar tanpa henti di dunia maya tersebut. Mari kita manfaatkan media sosial untuk pembangunan negeri kita, namun kita juga harus menjaga masyarakat Indonesia agar menjadi masyarakat madani yang berjiwa pancasila sesuai dengan ciri kepribadian bangsa Indonesia yang beragama, santun, luhur, berbudi pekerti, berdikari, gotong royong, rela berkorban, bersifat kekeluargaan, serta nasionalisme dan patriotisme yang tinggi. Jangan sampai masyarakat Indonesia terjebak dalam derasnya arus globalisasi yang akhirnya berdampak pada degradasi moral di dalam lingkungan masyarakat.




Daftar Pustaka
http://tekno.kompas.com/read/2012/12/13/10103065/2013.Pengguna.Internet.Indonesia.Bisa.Tembus.82.Juta?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Ktkwp
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar