Jumat, 10 Mei 2013

Kesesatan Logika

1. Argumentum ad Hominem Abusif 
Adalah argumen yg diarahkan untuk menyerang manusianya secara langsung, tanpa ada relevansi secara logis. Ukuran logika (pembenaran) pada sesat pikir argumentum ad hominem jenis ini adalah kondisi pribadi dan karakteristik personal yang melibatkan: gender, fisik, sifat, dan psikologi.
Contoh:
Syarat penerimaan cpns baru adalah tinggi badan minimal 165 cm.
* Kesesatan: tingkat keberhasilan pekerjaan seorang pegawai negeri sipil tidak ditentukan oleh tinggi badan.




2. Argumentum ad Hominem sirkumstansial Berbeda dari argumentum ad hominem Abusif, ad hominem Sirkmstansial pada umumnya menunjukkan pola pikir yang diarahkan pada pengutamaan kepentingan pribadi, sebagai contoh: suka-tidak suka, kepentingan kelompok-bukan kelompok, dan hal-hal yang berkaitan dengan SARA.
Contoh:
1. Indonesia tidak akan pernah maju selama pemimpinnya masih dari suku jawa.
2. Orang Atheis tidak boleh menjadi pendidik karena tidak bermoral.
3. Umat Muslim adalah umat terbelakang karena tidak ada yg memenangkan nobel


3. Argumentum ad populum
(Latin: populus berarti rakyat atau massa) Argumentum ad populum adalah argumen yang menilai bahwa sesuatu pernyataan adalah benar karena diamini oleh banyak orang.
Contoh:
1. 7 dari 10 wanita di indonesia menggunakan sampo x, maka produknya pasti bagus.
2. Mayoritas ulama menghalalkan x, maka x pasti halal.
3. Agama Islam adalah mayoritas agama yg dipeluk orang indonesia, maka Islam pasti benar
 


4. Argumentum ad Verecundiam
Adalah sesat pikir dimana nilai penalaran ditentukan oleh keahlian atau kewibawaan orang yang mengemukakannya. Jadi suatu gagasan diterima sebagai gagasan yang benar hanya karena gagasan tersebut dikemukakan oleh seorang yang sudah terkenal karena keahliannya.
Menganggap kebenaran bukan sesuatu yang berdiri sendiri (otonom), dan bukan berdasarkan penalaran sebagaimana mestinya, melainkan tergantung dari siapa yang mengatakannya (kewibawaan seseorang).
Contoh:
1. Poligami itu sunnah rasul karena ulama x mengatakannya demikian
2. Tuhan itu tidak ada karena stephen hawking mengatakannya demikian.
3. pejabat x pasti benar karena dia ustadz sekaligus orang yang sangat alim.
 


5. Argumentum ad ignoratiam
Adalah kesesatan yang terjadi dalam suatu pernyataan yang dinyatakan benar karena kesalahannya tidak terbukti salah, atau mengatakan sesuatu itu salah karena kebenarannya tidak terbukti ada.
Contoh:
1. Selama tidak ada bukti bahwa Tuhan ada, maka Tuhan pasti tidak ada.
2. Pejabat x tidak mungkin korupsi karena tidak ada bukti akan tindak korupsinya.


6. Petitio principii
Adalah kesesatan yang terjadi dalam kesimpulan atau pernyataan pembenaran dimana didalamnya premis digunakan sebagai kesimpulan dan sebaliknya, kesimpulan dijadikan premis. Sehingga meskipun rumusan (teks/ kalimat) yang digunakan berbeda, sebetulnya sama maknanya.
Contoh:
Tuhan agama x adalah Tuhan yg benar karena alkitab telah mengatakannya demikian, dan bukti kebenaran alkitab adalah yg diturunkan oleh Tuhan agama x.


7. Non causa pro causa (post hoc ergo propter hoc/false cause)
Kesesatan yang dilakukan karena penarikan kesimpulan sebab-akibat hanya berdasarkan dua peristiwa yang terjadi secara berurutan.
Contoh:
Budi seorang bendahara desa mendadak jatuh sakit kemudian meninggal setelah dipaksa melakukan sumpah pocong karena tuduhan korupsi di kampungnya, disimpulkan budi meninggal akibat sumpah pocongnya dan dia memang pelaku korupsi.
* Kesesatan: diagnosa dokter menyatakan budi meninggal karena sakit ginjalnya selama 10 tahun, dan ternyata uang kas di kampungnya di korupsi oleh kepala desa.
 


8. Argumentum ad baculum.
(latin: baculus berarti tongkat atau pentungan) adalah argumen ancaman mendesak seseorang untuk menerima nilai kebenaran suatu kesimpulan karena alasan dampak buruk yg ditimbulkan bila dia tidak menerima kesimpulan tersebut, bukan didasarkan melalui relevansi logis argumennya.
Contoh:
Agama x sudah pasti benar, jangan mempertanyakan kebenarannya lagi atau anda akan mendapat musibah bencana di dunia dan dosa di akhirat.
 


9. Ignoratio elenchi/red herring.
Adalah kesesatan yang terjadi saat seseorang menarik kesimpulan yang tidak relevan dengan premisnya.
umumnya dilatarbelakangi prasangka subyektif.
Contoh:
1. Organisasi gereja memberi bantuan pada korban bencana aceh, sudah pasti berniat kristenisasi.
2. Pejabat x baru saja membeli rumah mewah, pasti dia seorang koruptor.
 


10. Argumentum ad Novitatem dan Argumentum ad Antiquatem.
Fallacy ini timbul ketika sesuatu dikatakan benar dan lebih baik karena merupakan hal yang baru (novitatem)
atau sesuatu dikatakan benar dan lebih baik karena merupakan sesuatu yang sudah dipercaya dan digunakan sejak lama (antiquatem).
Contoh novitatem:
"Diantara ketiga agama semit, Islam adalah yg terbaru dan merivisi semua agama sebelumnya, Islam pasti yang paling benar."
Contoh antiquatem:
"Sejak ribuan tahun yang lalu Kekristenan percaya pada Yesus Kristus. Kekristenan pasti benar, karena mampu bertahan dari berbagai tantangan zaman selama itu."
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar