Minggu, 28 April 2013

Cocoklogi Tentang Alquran yang Sering Beredar di Internet



"Fakta ilmiah dalam Alquran telah terbukti kebenarannya yang banyak ditemukan oleh para ilmuwan", kalimat barusan adalah klaim-klaim yang biasanya termuat dalam situs dan blogspot yang menulis tentang Alquran dan sains. Setiap Rasul yang diutus Allah SWT kepada manusia dibekali dengan keistimewaan-keistimewaan yang disebut mukjizat. Mukjizat ini bukanlah kesaktian ataupun tipu muslihat untuk memperdayai umat manusia, melainkan kelebihan yang Allah SWT berikan untuk meneguhkan kedudukan para Rasulnya dan mempertegas seruan (dakwah) mereka agar manusia beriman kepada Allah SWT dan tidak mempersekutukan-Nya (tauhid).

Namun mukjizat setiap nabi dan Rasul berbeda-beda. Hal ini disesuaikan dengan karakter dan kondisi kaumnya yang menjadi objek dakwah. Lalu, apakah mukjizat Nabi Muhammad saw?
Para ulama sependapat, di antara sekian banyak mukjizat yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad saw, yang terbesar adalah Alquran. Alquran adalah kitab suci penyempurna kitab-kitab suci para nabi sebelumnya. Alquran bukan hanya petunjuk untuk mencapai kebahagiaan hidup bagi umat Muslim, tapi juga seluruh umat manusia.

Salah satu keajaiban Alquran adalah terpelihara keasliannya dan tidak berubah sedikitpun sejak pertama kali diturunkan pada malam 17 Ramadan 14 abad yang lalu hingga kiamat nanti. Otentisitas Alquran sudah dijamin oleh Allah, seperti dalam firman-Nya, “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Alquran, dan Sesungguhnya Kami pula yang benar-benar memeliharanya.” (QS Al-Hijr: 9)

Bukti otentisitas ini adalah banyaknya penghafal Alquran yang terus lahir ke dunia, dan pengkajian ilmiah terhadap ayat-ayatnya yang tak pernah berhenti. Kejaibannya, meski Alquran diturunkan 14 abad lalu, namun ayat-ayatnya banyak yang menjelaskan tentang masa depan dan bersifat ilmiah. Bahkan dengan kemajuan ilmu dan teknologi saat ini, banyak ayat-ayat Alquran yang terbukti kebenarannya. Para ilmuwan telah berhasil membuktikan kebenaran itu melalui sejumlah ekperimen penelitian ilmiah.

1. Fakta tentang besi

Besi adalah salah satu logam berat yang sangat bermanfaat bagi kehidupan. Dalam Alquran surat Al Hadiid ayat 25 menjelaskan bahwa Allah menurunkan besi yang memiliki kekuatan hebat dan memiliki banyak manfaat bagi manusia.
“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Alkitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami turunkan (anzalnaa) besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya, padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.”
Dalam ayat ini, kata “anzalnaa” memiliki arti “kami turunkan” digunakan untuk menunjuk besi. Apabila diartikan secara kiasan kata “anzalnaa” menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia.
Apabila mengartikan kata itu secara harfiah, yakni “secara bendawi diturunkan dari langit”, maka diperoleh arti bahwa besi diturunkan dari langit. Beberapa ilmuwan telah berhasil membuktikan kebenaran ayat itu. Partikel besi tidak berasal dari bumi melainkan berasal dari benda-benda luar angkasa.
Logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa. Akan tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut “nova” atau “supernova”. Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa. Semua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan “diturunkan ke bumi”, persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut.
Paling tidak, terdapat sembilan ayat dalam Alquran yang membahas dan menjelaskan tentang besi. Salah satunya, “Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya).” (QS An-Nahl: ayat 81)

2. Fakta penciptaan berpasang-pasangan
Alquran surat Yaasin ayat 36 menjelaskan, Allah menciptakan segala sesuatu secara berpasang-pasang. Dalam ayat lain, Allah juga berfirman, “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.” (QS Adz-Zaariyat: 49).
Menurut ayat ini, Allah menciptakan yang berpasangan tidak hanya manusia, melainkan segala sesuatu yang tumbuh dari bumi dan berbagai partikel yang tidak terlihat mata.
Seorang ilmuwan asal Inggris, Paul Dirac, berhasil melakukan penelitian yang membuktikan bahwa materi diciptakan secara berpasangan. Penemuannya dinamakan ‘Parite. Dia memperoleh Nobel di bidang fisika pada tahun 1933 karena penemuannya itu.

3. Fakta tentang garis edar tata surya
Matahari, planet, satelit dan benda langit lainnya bergerak dalam garis edarnya masing-masing. Alquran surat Al Anbiya ayat 33 dan surat Yaasin ayat 38 menjelaskan mengenai fakta ilmiah itu dan terbukti kebenaranya.
Banyak ayat dalam Alquran yang menjelaskan tentang alam semesta dan tata surya. Beberapa di antaranya seperti:
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS Al Anbiya:33)
“Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS Yaa Siin: 38)
“Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.” (QS Yaa Siin: 39)
“Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS Yaa Siin: 40)
Pengamatan astronomi telah membuktikan kebenaran fakta ini.  Menurut ahli astronomi, matahari bergerak sangat cepat dengan kecepatan mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang dinamakan Solar Apex.
Selain matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Semua bintang yang ada di alam semesta juga berada dalam suatu gerakan serupa.

4. Fakta tentang penciptaan manusia dalam 3 tahap
Dalam Alquran surat Az Zumar ayat 6 dijelaskan, manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan.
“Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?”
Perkembangan ilmu Biologi modern telah berhasil mengungkap petunjuk dari ayat itu. Pertumbuhan bayi di dalam rahim melewati tiga tahap (tiga kegelapan). Alquran menggunakan istilah ‘kegelapan’ karena memang proses penciptaan manusia dalam perut ibu terjadi di dalam rahim yang gelap. Tahap-tahap itu, pertama, tahap Pre-embrionik, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel kemudian menjadi segumpalan sel yang membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot, sel-sel penyusunnya mengatur diri mereka sendiri untuk membentuk tiga lapisan.
Kedua, tahap Embrionik yang berlangsung lima setengah minggu. Bayi pada tahap ini disebut “embrio”. Organ dan sistem tubuh bayi juga mulai terbentuk.
Ketiga tahap fetus yang dimulai sejak kehamilan bulan 8 hingga lahir. Pada tahap ini bayi telah menyerupai manusia dengan wajah, kedua tangan dan kakinya.

5. Fakta tentang jenis kelamin bayi
Hasil penemuan ilmu genetika abad 20 menjelaskan bahwa jenis kelamin seorang bayi ditentukan oleh air mani dari pria. Dalam air mani pria terdapat kromosom x yang berisi sifat-sifat kewanitaan dan kromosom y berisi sifat kelaki-lakian. Sedangkan dalam sel telur wanita hanya mengandung kromosom x yang mengandung sifat-sifat kewanitaan. Jenis kelamin seorang bayi tergantung pada sperma yang membuahi, apakah mengandung kromosom x atau y.
Alquran telah menjelaskan fakta itu dalam surat An Najm ayat 45-46, “Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan.”
Sebelum penemuan itu diperoleh, masyarakat menganggap bahwa penentu jenis kelamin berasal dari wanita.

6. Fakta tentang sidik jari manusia
Setiap manusia memiliki ciri sidik jari yang unik dan berbeda antara satu orang dengan lainnya. Keunikan sidik jari baru ditemukan pada abad 19. Sebelum penemuan itu, sidik jari hanya dianggap sebagai lengkungan biasa yang tidak memiliki arti.
Alquran surat Al Qiyaamah ayat 3-4 menjelaskan tentang kekuasaan Allah untuk menyatukan kembali tulang belulang orang yang telah meninggal, bahkan Allah juga mampu menyusun kembali ujung-ujung jarinya dengan sempurna.
QS Al Qiyamah ayat 3-4:
“Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?”
“Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.”

7. Fakta tentang menyusui bayi selama 2 tahun
Air susu ibu atau ASI sangat bermanfaat bagi bayi. ASI adalah sumber makanan terbaik bagi bayi dan mengandung zat yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Tidak ada susu buatan manusia yang mampu menandingi kualitas ASI.
Alquran surat Luqman ayat 14 menganjurkan manusia untuk berbuat baik kepada ibu bapaknya, ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Surat ini menjelaskan bahwa waktu yang terbaik untuk memberikan ASI bagi seorang bayi adalah 2 tahun karena memberikan banyak manfaat.
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.  Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”

8. Fakta tentang relativitas waktu
Albert Einstein pada awal abad 20 berhasil menemukan teori relativitas waktu. Teori ini menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Waktu dapat berubah sesuai dengan keadaannya. Beberapa ayat dalam Alquran juga telah megisyaratkan adanya relativitas waktu ini, di antaranya dalam Alquran surat Al Hajj ayat 47, surat As Sajdah ayat 5 dan Alquran surat Al Ma’aarij ayat 4.
“Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS Al Hajj: 47)
“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS As Sajdah:5)
“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.” (QS Al Ma’arij:4)
Beberapa ayat Alquran lainnya menjelaskan, manusia terkadang merasakan waktu secara berbeda, waktu yang singkat dapat terasa lama dan begitu juga sebaliknya.

9. Fakta tentang gunung
Gunung tidak hanya memperindah pemandangan. Dikaji dari ilmu geologi, gunung berfungsi sebagai penyeimbang bumi dari goncangan. Gunung  muncul karena tumbukan lempengan-lempengan raksasa yang membentuk kerak bumi. Ketika dua lempengan bertumbukan, lempengan yang lebih kuat menyelip ke bawah sedangkan  lempengan yang lemah melipat ke atas membentuk dataran tinggi dan gunung.
Alquran menjelaskan fungsi gunung dalam beberapa ayat di antaranya dalam surat Al Anbiyaa ayat 21 dan surat An Naba’ ayat 6-7. Gunung diibaratkan sebuah paku yang menjadikan lembaran kayu tetap saling menyatu.
“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka, dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.” (QS Al Anbiya:31)
“Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak?,” (QS An Naba’: 6-7)

10. Fakta tentang dasar lautan yang gelap
Manusia tidak mampu menyelam di laut dengan kedalaman di bawah 40 meter tanpa peralatan khusus. Dalam sebuah buku berjudul Oceans juga dijelaskan, pada kedalaman 200 meter hamper tidak dijumpai cahaya, sedangkan pada kedalaman  1000 meter  tidak terdapat cahaya sama sekali.
Kondisi dasar laut yang gelap baru bisa diketahui setelah penemuan teknologi canggih. Namun Alquran telah menjelaskan keadaan dasar lautan semenjak ribuan tahun lalu sebelum teknologi itu ditemukan. Alquran surat An Nur ayat 40 menjelaskan mengenai fakta ilmiah ini.
“Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barang siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun.” (QS An Nuur: 40).

11. Fakta tentang penciptaan manusia
Surah Ar Rakhman ayat 14 :”Dia menjadikan manusia dari tanah keras seperti tembikar/tanah yang dibakar”. Yang dimaksud shal shal dalam ayat tersebut adalah zat pembakar/oksigen. Kata fakhkhar maksudnya zat arang/carbonium.
Surah Al Hijr ayat 28 :”….dari tanah kering dan lumpur hitam…..”. Kata hamaa in maksudnya adalah zat lemas/nitrogenium.
Surah As Sajdah ayat 7 :”….. berasal dari tanah”. Kata thin adalah atom zat cair/hidrogenium.
Surah As Shaffaat ayat 11 :” …… dari tanah liat …. “. Kata lazib maksudnya adalah zat besi/ferum.
Surah Ali Imran ayat 59 :”Dia menciptakan Adam dari tanah”. Kata turab maksudnya adalah tanah yang didalamnya terkandung zat-zat asli yang dinamai zat-zat anorganis.
Turab/zat anorganis baru terjadi setelah melalui proses persenyawaan antara carbonium, oksigenium dan nitrogenium serta hidrogenium. Jelasnya persenyawaan antara shal shal/zat pembakar/oksigen dalam Surah Ar Rakhman ayat 14 dan fakhkhar maksudnya zat arang/carbonium. Hamaa in/nitrogenium/zat lemas dalam Surah Al Hijr ayat 28. Thin/hidrogenium/zat air dalam Surah As Sajdah ayat 7. Kemudian bersenyawa dengan zat besi/ferum, yodium, kalium, silicium dan mangan yang disebut laazib/zat-zat anorganis dalam Surah As Syafaat ayat 11. Dalam proses persenyawaan tersebut lalu terbentuklah zat yang dinamai “protein”. Inilah yang disebut Turab/zat zat anorganis dalam surah Ali Imran ayat 59. Salah satu zat anorganis yang terpenting adalah “zat kalium” yang terdapat banyak dalam jaringan tubuh terutama didalam otot otot. Zat kalium dipandang penting karena mempunyai aktivitas dalam proses hayati yakni dalam pembentukkan badan halus. Dengan berlangsungnya ”proteinisasi” menjelmakan proses pergantian yang disebut ’substitusi”. Setelah selesai mengalami substitusi lalu menggempurlah electron electron sinar cosmis yang mewujudkan sebab pembentukkan /formasi dinamai juga ”sebab wujud”/causa formatis.
Adapun sinar cosmis adalah sinar yang mempunyai kemampuan untuk mengubah sifat-sifat yang berasal dari tanah.. Maka dengan mudah sinar cosmis dapat mewujudkan pembentukkan tubuh manusia berupa badan kasar. Sampai disini ilmu pengetahuan exact dapat menganalisa pembentukkan tubuh kasar / jasmani manusia.

12. Fakta tentang petir
Surah Ar Ruum/Roma ayat 24 :”Dan diantara tanda tanda kekuasaanNya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air hujan dari langit lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya”.
Sangat amat mustahil jika Al Qur’an ciptaan Muhammad. Salah besar apabila dikatakan Al Qur’an jiplakkan/contekkan dari Bibel/Alkitab sebagaimana dilontarkan oleh pemimpin pemimpin gereja. Nabi Muhammad tidak pernah belajar fisika, tidak pernah belajar nuklir, tetapi dapat mengabarkan bahwa kilat yang mengakibatkan terjadinya petir dan menakutkan itu ternyata bermanfaat bagi manusia.
Petir terdiri dari listrik statis dan dengan meloncat ke bumi maka timbullah oksidasi terhadap oksigen sehingga menjadi ozon. Ozon ini mempunyai manfaat yang besar bagi kehidupan dibumi antara lain menyuburkan tanaman, menyehatkan bagi manusia dan binatang dan merupakan filter bagi sinar kosmik yang akan masuk kebumi. Ozon ozon hasil oksidasi oksigen akibat loncatan kilat baru dapat dipelajari pada abad dua puluh. Padahal Al Qur’an sudah mengabarkan pada abad ke tujuh.

13. Fakta tentang mummi Fir'aun
Pada pertengahan tahun 1975 terjadi kesepakatan antara Mesir dengan Perancis untuk meneliti, mempelajari dan menganalisa misteri dibalik kematian Firaun yang mayatnya telah diawetkan dan dikenal dengan sebutan mummi. Penelitian dilakukan oleh para ilmuwan medis/ahli otopsi/bedah dsb terkemuka Perancis dan dengan peralatan medis modern dibawah pimpinan ahli bedah dan sekaligus penanggung jawab utama yaitu Prof DR Maurice Buccaille.
Buccaille adalah ahli bedah kenamaan Perancis dan memulai kariernya dibidang kedokteran pada tahun 1945 sebagai ahli gastroenterology. Itulah sebabnya ketika ada tawaran untuk meneliti dan menganalisis mummi Firaun dia kerahkan segenap kemampuannya untuk menguak tabir penyebab kematian raja Mesir purba tersebut.
Ketika telah selesai meneliti mummi Firaun maka Maurice Buccaille menyimpulkan bahwa sisa-sisa garam yang melekat pada tubuh sang mummi adalah bukti terbesar bahwa dia telah mati karena tenggelam di laut. Jazadnya dikeluarkan dari laut kemudian dibalsem dijadikan mummi.
Terkait dengan laporan akhir yang disusunnya salah satu anggota peneliti berkata bahwa sesungguhnya kaum muslimin telah berbicara tentang tenggelamnya Firaun dilaut. Berita bagaikan halilintar meledak ditelinganya. Bucaille menolak dengan keras berita tersebut dan menganggapnya mustahil. Pengungkapan mummi firaun karena tenggelam di laut harus melalui kajian yang dibantu dengan peralatan medis yang mutahir. Bagaimana kaum muslim mengetahui karena mummi tersebut baru ditemukan tahun 1898 sementara Al Qur’an diturunkan pada abad ketujuh. Apa masuk akal Muhammad mengetahui padahal kejadiannya ada ribuan tahun sebelum Muhammad lahir.
Semalaman Bucaille tidak bisa tidur, kemudian dibacanya Kitab Perjanjian Lama, air pun kembali seperti semula menutupi kereta, pasukan berkuda, dan seluruh tentara Firaun yang masuk kedalam laut dibelakang mereka, tidak tertinggal satu pun diantara mereka. Kitab Perjanjian Baru juga tidak membicarakan diselamatkannya jazad Firaun dan masih tetap utuh.
Setelah selesai penelitiannya kemudian perbaikan mummi dan dikembalikan ke Mesir, tidak ada yang membuat pikirannya menjadi tenang semenjak dia diberitahu bahwa kaum muslimin saling membicarakan tentang jazad Firaun yang tenggelam dilaut kemudian dikeluarkan dari laut. Akhirnya Bucaille menemui ilmuwan-ilmuwan otopsi dari kaum muslimin. Dari sinilah mulai terjadi perbincangan-perbincangan untuk pertama kalinya dengan ilmuwan medis dari kaum muslimin. Bucaille bertanya tentang kehidupan Musa, perbuatan yang dilakukan firaun dan pengejarannya terhadap Musa sehingga Firaun tenggelam dan jazadnya diselamatkan dari laut.
Maka berdirilah salah satu ilmuwan otopsi Muslim membacakan Al Qur’an kepada Bucaille. Surah Yunus ayat 92 :”Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda tanda kekuasaan Kami”.
Ayat Al Qur’an itu sangat menyentuh hati Bucaille. Ayat Al Qur’an itu masuk akal dan mendorong sains untuk maju berkembang. Hatinya bergetar dan getaran hatinya mendorong membuatnya berdiri dihadapan orang orang yang hadir seraya menyeru dengan lantang :”Sungguh aku masuk Islam dan aku beriman kepada Al Qur’an”.
Dia tinggalkan kepercayaan yang dia anut dari kecil. Sebagai penganut agama Katholik yang berkebangsaan Eropa maka sejak kecil sudah terpateri di benak Bucaille bahwa Islam adalah agama orang-orang bodoh. Islam adalah agama orang orang yang tidak beradab. Tetapi sejak penelitian mummi Firaun dan mendengar Surah Yunus ayat 92 dia berubah seratus delapan puluh derajat. Bucaille kemudian menghabiskan waktunya meneliti tingkat kesesuaian hakekat-hakekat dan penemuan-penemuan modern dengan Al Qur’an.
Hasil penelitiannya dia bukukan dengan judul ”la Bible, le Coran et la Science”. Bibel, Al Qur’an dan Sains Modern. Didalam bukunya ia menerangkan bahwa Al Qur’an sangat konsisten dengan IPTEK sedangkan Bible sebaliknya.

14. fakta tentang vegetarian
Surah Al Maidah ayat 87 :”Hai orang orang yang beriman janganlah kamu haramkan apa apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu”.
Surah Al Hajj :”Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak terkecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya”.
Surah An Nahl ayat 116 :”Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut sebut oleh lidahmu secara dusta, ini halal dan ini haram”.
Dalam sebuah penelitian ilmiah, manusia yang hanya mengkonsumsi makanan yang berasal dari tumbuh tumbuhan akan mengakibatkan kondisi tubuh menjadi lemah dan berakibat mudah terserang penyakit.
Hikmah yang terkandung pelarangan oleh Al Qur’an terhadap hanya mengkonsumsi sayuran saja sebagaimana diungkap oleh para ahli nutrisi bila manusia ingin hidup sehat hendaklah jangan hanya mengkonsumsi sayuran saja tetapi juga harus mengkonsumsi daging dagingan termasuk bagian hewan seperti susu atau telur.
Pencernakan manusia dicipta oleh Allah berlainan dengan pencernakan hewan ternak pemakan rumput. Pencernakan manusia lebih pendek dibanding dengan pencernakan hewan pemakan rumput, sehingga apabila pencernakan manusia hanya diisi dengan sayuran mengakibatkan rusaknya sistem kerja jaringan pencernakan.
Hikmah syariat Islam yang terkandung dalam Al Qur’an berkenaan dengan larangan vegetarian dibuktikan oleh temuan modern setelah dilakukan penelitian yang mendalam.

14. fakta tentang kulit
Terbukanya “tabir hati” ahli farmakologi Thailand Profesor Tajaten Tahasen, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Chiang Mai Thailand, baru-baru ini menyatakan diri masuk Islam saat membaca makalah Profesor Keith Moore dari Amerika. Keith Moore adalah ahli Embriologi terkemuka dari Kanada yang mengutip surat An-Nisa ayat 56 yang menjelaskan bahwa luka bakar yang cukup dalam tidak menimbulkan sakit karena ujung-ujung syaraf sensorik sudah hilang. Setelah pulang ke Thailand Tajaten menjelaskan penemuannya kepada mahasiswanya, akhirnya mahasiswanya sebanyak 5 orang menyatakan diri masuk Islam.
Bunyi dari surat An-Nisaa’ ayat 56 tersebut antara lain sebagai berkut:”Sesungguhnya orang-orang kafir terhadap ayat-ayat kami, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam neraka, setiap kali kulit mereka terbakar hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain agar mereka merasakan pedihnya azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Ditinjau secara anatomi lapisan kulit kita terdiri atas 3 lapisan global yaitu; Epidermis, Dermis, dan Sub Cutis. Pada lapisan Sub Cutis banyak mengandung ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf. Pada saat terjadi Combustio grade III (luka bakar yang telah menembus sub cutis) salah satu tandanya yaitu hilangnya rasa nyeri dari pasien.
Hal ini disebabkan karena sudah tidak berfungsinya ujung-ujung serabut syaraf afferent dan efferent yang mengatur sensasi persefsi. Itulah sebabnya Allah menumbuhkan kembali kulit yang rusak pada saat ia menyiksa hambaNya yang kafir supaya hambaNya tersebut dapat merasakan pedihnya azab Allah tersebut.
Mahabesar Allah yang telah menyisipkan firman-firman-Nya dan informasi sebagian kebesaran-Nya lewat sel tubuh, kromosom, pembuluh darah, pembuluh syaraf dsb.

15.  Fakta tentang air susu
Surah an Nahl ayat 66 :”Sesungguhnya pada binatang binatang ternak menjadi ibrah/pelajaran bagimu. Kami memberimu dari pada apa yang ada didalam perutnya berupa susu yang bersih diantara kotoran dan darah dan mudah ditelan bagi orang orang yang meminumnya”.
Bahwa ternyata Allah mengeluarkan susu yang bersih dan murni dari antara kotoran dan darah. Ilmu faal/ilmu yang berkaitan dengan fungsi organ tubuh, menjelaskan bahwa hewan melalui sistem pencernakannya mencerna makanan dan menyerap sari sarinya. Kemudian sari sari tersebut berubah menjadi darah yang mengalir ke pembuluh pembuluh darah untuk didistribusikan kepada sel sel tubuh termasuk ke kantong susu.
Didalam kantong susu ini, kelenjar susu mengambil unsur unsur yang diperlukan untuk memproduksi susu. Sehingga keluarlah susu murni yang dapat menyegarkan tubuh apabila diminum.
Itulah penemuan ilmiah modern tentang diproduksinya susu segar ternyata keluar dari antara kotoran dan darah. Tetapi Al Qur’an sudah memberitakan pada abad ketujuh.

16. Fakta tentang haramnya bangkai
Didalam binatang yang telah menjadi bangkai dagingnya masih mengandung racun karena adanya endapan darah. Jadi binatang yang mati tanpa dikeluarkan darahnya secara bersih melalui proses penyembelihan yang benar sesuai aturan agama adalah bangkai yang haram untuk dimakan. Hewan yang mati karena sakit, disetrum, dicekik atau dipukul akan mati tanpa banyak mengeluarkan banyak darah sehingga racun dalam darah tetap mengendap di dalam tubuh hewan tersebut.
DR. John Hanfer dari Denmark, dalam sebuah dialog medis mengatakan, “Jika kuman jatuh pada darah dari pisau atau dari tangan tukang jagal, maka kuman tersebut akan berkembang biak dengan cepat sekali, dan menyerang darah secara keseluruhan. Sementara darah merupakan tempat subur untuk pertumbuhan kuman. Organisme ini dapat bergerak ke titik terendah dari darah di dalam wadah. Sebab, ia memiliki ekor seperti cambuk untuk bergerak dengan lincah. Jika anda membawa satu gram darah dan satu gram daging. Setelah beberapa detik, hitunglah jumlah kuman yang berkembang biak di dalam satu gram darah dan satu gram daging, anda akan menemukan perbedaan yang sangat besar. Darah menjadi gudang kuman, sedangkan daging tidak. Kenapa?, karena permukaan daging keras, sehingga kuman tidak mampu menembusnya. Selanjutnya, kuman akan kehabisan zat makanan, sehingga tidak mampu tumbuh dan berkembang biak. Penemuan ilmiah menyimpulkan dan menjelaskan sebab-sebab tersebut, kepada aspek penyerapan, kandungan, dan sisa-sisa makanan yang ada di dalam darah.”
Berhati-hatilah dalam membeli dan melakukan konsumsi daging karena bisa saja yang diberikan kepada kita adalah binatang yang telah menjadi bangkai yang haram dan mengandung racun yang tidak baik untuk dikonsumsi karena dapat merusak kesehatan kita. Bangkai-bangkai tersebut yang pasti mengandung darah, racun, telur belatung dan mungkin bakteri yang mulai menggerogoti setiap bagian tubuhnya.
Bau busuk pada bangkai umumnya disebabkan oleh proses pembusukan oleh bakteri-bakteri yang menghasilkan asam asetat, nitrogen, metana, hidrogen, karbon dioksida, dll yang mana metan dan asam asetat menimbulkan bau busuk yang menyengat hidung. Bau yang menyengat tersebut sangat mengganggu ketenangan dan ketentraman kejiwaan manusia disamping rasa mual yang ditimbulkan bau aroma bangkai yang menjijikkan.
Cairan-cairan yang diproduksi oleh bakteri pembusuk bangkai ada yang dapat membuat kita sakit ringan dan berat mulai dari diare, malarian, infeksi luka / tetanus, mata jereng, bengkak, degradasi sel darah merah, dll. Bakteri pada mayat pun mampu menggerogoti sel tubuh kita sehingga bisa menimbulkan kematian atau jika masih sehat harus melakukan pemotongan / amputasi bagian tubuh.
Berbahayanya mengkonsumsi bangkai telah diinformasikan pada abad ketujuh/ telah dinyatakan berabad-abad lalu dalam Al Qur’an. Kebenarannya terbukti pada zaman modern setelah ditemukannya alat alat bantu medis yang modern. Ini sekali lagi membuktikan bahwa Al Qur’an adalah firman Allah.

17. Fakta tentang haramnya darah
Dalam darah umumnya mengandung uric acid yang merupakan racun /toxic yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Uric acid yang ada di dalam tubuh kita akan dibawan darah yang kemudian akan dibuang ke luar tubuh dengan air urin / air kencing melalui ginjal. Minum darah atau memakan makanan yang tidak bersih dari darah dapat membuat kita keracunan atau memperberat kerja dari organ ginjal kita yang berharga dan berakibat terjadinya kerusakkan ginjal atau istilah medis terjadi gagal ginja lsehingga harus melakukan cuci darah.
Hikmah diharamkannya mengkonsumsi darah telah diberitakan Al Qur’an pada abad ketujuh dan pada zaman modern ini telah dibenarkan berbahayanya mengkonsumsi darah.

18. Fakta tentang babi haram
KRISTEN : “Kalian (umat Islam) mengatakan bahwa babi haram, karena ia memakan sampah yang mengandung cacing pita, mikroba-mikroba dan bakteri-bakteri lainnya. Hal itu sekarang ini sudah tidak ada. Karena babi diternak dalam peternakan modern, dengan kebersihan terjamin, dan proses sterilisasi yang mencukupi. Bagaimana mungkin babi-babi itu terjangkit cacing pita atau bakteri dan mikroba lainnya?”
Dalam menjawab pertanyaan yang diajukan KRISTEN ini, ISLAM menjawabnya dengan meminta agar KRISTEN menyediakan:
3 ekor ayam terdiri dari 2 jantan dan 1 betina
3 ekor babi terdiri dari 2 jantan dan 1 betina
Kemudian, 3 ekor ayam itu dijadikan dalam 1 ruang kandang. Coba tebak apa yang terjadi? Ayam jantan dan ayam jantan lainnya saling berkelahi hingga salah satu kalah untuk memperebutkan 1 ayam betina.
Lalu ISLAM meminta agar 3 ekor babi yang sudah disediakan agar dijadikan satu dalam 1 ruang kandang. Dan apakah yang terjadi? Kedua pejantan babi itu saling bantu dalam menyetubuhi 1 babi betina, kedua jantan itu saling bantu satu sama lain. Bahkan terkadang Jantan sesama jantan bersetubuh.
Dari sini ISLAM menjelaskan bahwa meski babi dianggap steri, tetap saja kelakuannya itu yang akan membawa dampak buruk pada si pemakan.
ISLAM mengatakan: Karena itulah kalian KRISTEN terjangkiti penyakit seks bebas, anak dibawa orang lain tak dikenal, istri dipeluk cium orang lain tapi tidak marah, selingkuh asal suka sama suka sudah merupakan hal biasa, tak jarang diantara kalian melegalkan pernikahan sesama jenis, ini sudah seperti tingkah kaum nabi Luth yang diazab!
Padahal kenyataan bahwa babi tetap saja tidak steril karena penyakit babi terdapat pada DNA-nya hingga sebersih apapun perawatan & kandangnya maka tetap saja penyakit babi tetap ada dan tak dapat dihilangkan. Satu lagi yang perlu diperhatikan bahwa DNA babi sangat mirip sekali dengan DNA manusia.
Terlebih lagi ilmu pengetahuan modern telah mengungkapkan banyak penyakit yang disebabkan mengkonsumsi daging babi. Sebagian darinya disebutkan oleh Dr. Murad Hoffman, seorang Muslim Jerman, mantan duta besar Jerman, dalam bukunya “Pergolakan Pemikiran:
Catatan Harian Muslim Jerman”, halaman 130-131: “Memakan daging babi yang terjangkiti cacing babi tidak hanya berbahaya, tetapi juga dapat menyebabkan meningkatnya kandungan kolestrol dan memperlambat proses penguraian protein dalam tubuh, yang mengakibatkan kemungkinan terserang kanker usus, iritasi kulit, eksim, dan rematik. Bukankah sudah kita ketahui, virus-virus influenza yang berbahaya hidup dan berkembang pada musim panas karena medium babi?”
Penyakit lain yang ditularkan oleh daging babi banyak sekali, di antaranya:
1. Kolera babi. Yaitu penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus
2. Keguguran nanah, yang disebabkan oleh bakteri prosillia babi.
3. Kulit kemerahan, yang ganas dan menahun. Yang pertama bisa menyebabkan kematian dalam beberapa kasus, dan yang kedua menyebabkan gangguan persendian.
4. Penyakit pengelupasan kulit.
5. Benalu eskares, yang berbahaya bagi manusia.

19. Fakta tentang semut
 Ø­َتَّÙ‰ Ø¥ِØ°َا Ø£َتَÙˆْا عَÙ„َÙ‰ ÙˆَادِÙŠ النَّÙ…ْÙ„ِ Ù‚َالَتْ Ù†َÙ…ْÙ„َØ©ٌ ÙŠَا Ø£َÙŠُّÙ‡َا النَّÙ…ْÙ„ُ ادْØ®ُÙ„ُوا Ù…َسَاكِÙ†َÙƒُÙ…ْ Ù„َا ÙŠَØ­ْØ·ِÙ…َÙ†َّÙƒُÙ…ْ سُÙ„َÙŠْÙ…َانُ ÙˆَجُÙ†ُودُÙ‡ُ ÙˆَÙ‡ُÙ…ْ Ù„َا ÙŠَØ´ْعُرُونَ
Pada surat An-naml ayat 18: "Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari."
Terjemahan ayat ini, merupakan terjemahan minimal untuk sekedar memperoleh pemahaman awal atau tekstual dari ayat ini. Namun jika dikaji lebih jauh dari disiplin ilmu Bahasa Arab, yang notabene sangat dibutuhkan untuk memperoleh makna substansial dari setiap ayat al-Qur’an di samping ilmu-ilmu lainnya, maka dari ayat ini akan ditemukan sebuah isyarat ilmiah, yang luar biasanya telah 14 abad lampau disebutkan al-Qur’an namun baru pada abad 20 dapat dikonfirmasi oleh ilmu Pengetahuan, khususnya ilmu Biologi.
Secara sederhana dapat dijelaskan, dari sudut pandang bahasa Arab, sebenarnya ada distorsi penting dari terjemahan resmi (versi Depag) di atas, khususnya pada kalimat Qaalat namlatu (ﻧﻤﻠﺔ) yang diterjemahkan dgn : “berkatalah seekor semut”. Semestinya terjemahan lengkapnya adalah “(telah) berkata seekor semut betina”.
Mengapa demikian?
Karena kata namlatun (ﻧﻤﻠﺔ) menggunakan bentuk muannats (kata benda untuk jenis perempuan) dgn tanda ta’ marbuthah ( Ø© ) sehingga semut yang dimaksud dlm ayat ini adalah semut betina. Itulah sebabnya kata kerja ﻗﺎﻞ yang mendahuluinya diberi akhiran ta’ maftuhah ( ت ) sebagai kata ganti untuk perempuan/betina merujuk pada dhamir Ú¾ÙŠ (Hiya) sehingga menjadi ﻗﺎﻟﺖ (berkata) sebagai pertanda bahwa yang berkata itu adalah “semut betina”.
Jadi kesimpulan pertama, semut yang dimaksud dlm ayat ini adalah “SEMUT BETINA”.
Selanjutnya, apakah yang dikatakan oleh “SEMUT BETINA” itu?
Jawabannya ada pada kalimat berikutnya:
ÙŠَا Ø£َÙŠُّÙ‡َا النَّÙ…ْÙ„ُ ادْØ®ُÙ„ُوا Ù…َسَاكِÙ†َÙƒُÙ…ْ Ù„َا ÙŠَØ­ْØ·ِÙ…َÙ†َّÙƒُÙ…ْ سُÙ„َÙŠْÙ…َانُ ÙˆَجُÙ†ُودُÙ‡ُ ÙˆَÙ‡ُÙ…ْ Ù„َا ÙŠَØ´ْعُرُونَ
“…Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”
SEMUT BETINA tersebut ternyata memerintahkan kepada semut2 yang lain untuk masuk ke dalam lobang mereka.
Bila demikian halnya, berarti semut betina mempunyai otoritas khusus atau kekuasaan sehingga ia dapat memerintahkan semut-semut yang lain untuk melakukan sesuatu. Artinya dalam spesies semut, terdapat juga pemimpin yang memiliki otoritas dan kuasa untuk memerintah dan mengatur tata kehidupan mereka, dan ayat ini mengisyaratkan bahwa pemimpin dalam spesies semut itu adalah SEMUT BETINA, bukan semut jantan.
Karena betina, Kita sebut saja pemimpin semut ini sebagai “RATU SEMUT”
Pertanyaan berikutnya, Apa kata ilmu pengetahuan berkenaan dgn isyarat Al-Qur’an ini?
Ternyata, ilmu pengetahuan dlm hal ini biologi modern memberi konfirmasi bahwa pemimpin suatu entitas semut adalah seekor SEMUT BETINA, RATU.
(Sumber: Agus Purwanto, D.Sc., Ayat-Ayat Semesta: Sisi-Sisi Al-Qur’an Yang Terlupakan, (Bandung: Mizan, 2008)
Betapa kecanggihan mukjizat ilmiah al-Qur’an, jauh mendahului perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. 14 abad yang lalu al-Qur’an sudah menegaskan bahwa pemimpin suatu komunitas semut adalah semut betina, tapi ilmu pengetahuan modern baru bisa menemukannya pada abad ke-20.

20. Fakta tentang air laut yang tidak bercampur
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” (QS. Ar-Rahman: 19-20)
Inilah foto tersebut, yang memperlihatkan aliran dua lautan yang tidak pernah bercampur, seolah-olah ada sekat atau dinding yang memisahkannya. Subhanallah, Maha Besar Allah Yang Maha Agung. Ternyata air laut yang tidak bercampur itu benar-benar ada.
Ayat lain yang menceritakan fenomena yang sama terdapat pada Surat Al-Furqan ayat 53 yang berbunyi:
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (QS. Al-Furqaan: 53)
Dua lautan yang tidak bercampur itu terletak di Selat Gibraltar, selat yang memisahkan benua Afrika dan Eropa, tepatnya antara negera Maroko dan Spanyol.
Arus Selat Gibraltar memang sangat besar di bagian bawahnya. Hal ini dikarenakan perbedaan suhu, kadar garam, dan kerapatan air (density)nya. Air laut di Laut Tengah (Mediterania) memiliki kerapatan dan kadar garam yang lebih tinggi dari air laut yang ada di Samudera Atlantik. Menurut sifatnya, air akan bergerak dari kerapatan tinggi ke daerah dengan kerapatan air yang lebih rendah. Sehingga arus di selat Gibraltar bergerak ke barat, menuju Samudera Atlantik. Lalu apakah air ini akan bercampur dengan air di Samudera Atlantik?
TIDAK!. Lho?? Ternyata ketika air laut dari Laut Tengah menuju Samudera Atlantik, mereka tidak mencampur. Seakan ada sekat yang memisahkan kedua jenis air ini. Bahkan batas antara kedua air dari dua buah laut ini sangat jelas. Air laut dari Samudera Atlantik berwarna biru lebih cerah. Sedangkan air laut dari Laut Tengah berwarna lebih gelap. Inilah keajaiban alam. Tidak hanya itu yang aneh dari perilaku dari kedua air laut ini. Ternyarta, air laut dari laut Tengah yang tidak mau bercampur dengan air laut dari Samudera Atlantik ini menyusup di bawah air laut yang berasal dari Samudera Atlantik. Air dari Laut Tengah ini menyusup di bawah air dari Samudera Atlantik di bawah kedalaman 1000 meter dari permukaan Samudera Atlantik.
Di Selat Gibraltar itu ada pertemuan dari dua jenis laut yang berbeda. Perbedaan itu sangat jelas kelihatan dari perbedaan warna air laut. Ada garis batas yang memisahkan keduanya. Air laut dari lautan atlantik berwarna biru lebih terang. Air laut dari laut Mediteranian berwarna biru lebih gelap, lebih pekat. Garis batasnya sangat jelas.
Bagaimana bisa terjadi ?
Air laut dari Lautan Atlantik memasuki Laut Mediterania atau laut Tengah melalui Selat Gibraltar. Keduanya mempunyai karakteristik yang berbeda. Suhu air berbeda. Kadar garamnya berbeda. Kerapatan air (density) airpun berbeda. Waktu kedua air itu bertemu di Selat Gibraltar, karakter air dari masing masing laut tidak berubah. Kalau dipikir secara logika, pasti bercampur, nyatanya tidak bercampur. Kedua air laut itu membutuhkan waktu lama untuk bercampur, agar karakteristik air melebur. Penguapan air yang di Laut Mediterania sangat besar, sedang air dari sungai yang bermuara di Laut Mediterania berkurang sekali. Itulah sebabnya air Lautan Atlantik mengalir deras ke Laut Mediterania.
Sifat lautan ketika bertemu, menurut modern science, tidak bisa bercampur satu sama lain. Hal ini telah dijelaskan oleh para ahli kelautan. Dikarenakan adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan mencegah kedua air dari lautan tidak becampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka. Air laut Mediteranian, yang berwarna biru tua, menyusup sampai kedalaman 1000 m dari permukaan laut, di lautan Atlantik, dan terus masuk sejauh ratusan km di lautan Atlantik dan tetap tidak berubah karakteristiknya.
Subhannallah.
Penjelasan secara fisika modern baru ada di abad 20M oleh ahli-ahli Oceanografi. Firman di Al Quran itu diturunkan di abad ke 7 M, 14 abad yang lalu.
Luar biasa, pemandangan selat Gibraltar yang memiliki dua warna air sungguh menakjubkan.
“Sesungguhnya dalam penciptaan bumi dan langit dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang orang yang berakal”. (QS. Al-Imran: 190)

21. Fakta tentang pemisahan langit dan bumi
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (Al Qur’an, 21:30)
Kata “ratq” yang di sini diterjemahkan sebagai “suatu yang padu” digunakan untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan.
Ungkapan “Kami pisahkan antara keduanya” adalah terjemahan kata Arab “fataqa”, dan bermakna bahwa sesuatu muncul menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau pemecahan struktur dari “ratq”. Perkecambahan biji dan munculnya tunas dari dalam tanah adalah salah satu peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan kata ini.
Marilah kita kaji ayat ini kembali berdasarkan pengetahuan ini. Dalam ayat tersebut, langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat “fatq”. Keduanya lalu terpisah (“fataqa”) satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali tahap-tahap awal peristiwa Big Bang, kita pahami bahwa satu titik tunggal berisi seluruh materi di alam semesta. 
Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk “langit dan bumi” yang saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan “ratq” ini.
Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang dikandungnya untuk “fataqa” (terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk. 
Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad ke-20.

22. Fakta tentang mengembangnya alam semesta
Dalam Al Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47) 
Kata “langit”, sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak tempat dalam Al Qur’an dengan makna luar angkasa dan alam semesta. Di sini sekali lagi, kata tersebut digunakan dengan arti ini. Dengan kata lain, dalam Al Qur’an dikatakan bahwa alam semesta “mengalami perluasan atau mengembang”. Dan inilah yang kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini.
Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus “mengembang”. 
Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.
Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi. Sebuah alam semesta, di mana segala sesuatunya terus bergerak menjauhi satu sama lain, berarti bahwa alam semesta tersebut terus-menerus “mengembang”. Pengamatan yang dilakukan di tahun-tahun berikutnya memperkokoh fakta bahwa alam semesta terus mengembang. Kenyataan ini diterangkan dalam Al Qur’an pada saat tak seorang pun mengetahuinya. Ini dikarenakan Al Qur’an adalah firman Allah, Sang Pencipta, dan Pengatur keseluruhan alam semesta.

23. Fakta tentang langit yang mengembalikan
Ayat ke-11 dari Surat Ath Thaariq dalam Al Qur’an, mengacu pada fungsi “mengembalikan” yang dimiliki langit.
“Demi langit yang mengandung hujan.” (Al Qur’an, 86:11) 
Kata yang ditafsirkan sebagai “mengandung hujan” dalam terjemahan Al Qur’an ini juga bermakna “mengirim kembali” atau “mengembalikan”.
Sebagaimana diketahui, atmosfir yang melingkupi bumi terdiri dari sejumlah lapisan. Setiap lapisan memiliki peran penting bagi kehidupan. Penelitian mengungkapkan bahwa lapisan-lapisan ini memiliki fungsi mengembalikan benda-benda atau sinar yang mereka terima ke ruang angkasa atau ke arah bawah, yakni ke bumi. Sekarang, marilah kita cermati sejumlah contoh fungsi “pengembalian” dari lapisan-lapisan yang mengelilingi bumi tersebut.
Lapisan Troposfir, 13 hingga 15 km di atas permukaan bumi, memungkinkan uap air yang naik dari permukaan bumi menjadi terkumpul hingga jenuh dan turun kembali ke bumi sebagai hujan. 
Lapisan ozon, pada ketinggian 25 km, memantulkan radiasi berbahaya dan sinar ultraviolet yang datang dari ruang angkasa dan mengembalikan keduanya ke ruang angkasa.
Ionosfir, memantulkan kembali pancaran gelombang radio dari bumi ke berbagai belahan bumi lainnya, persis seperti satelit komunikasi pasif, sehingga memungkinkan komunikasi tanpa kabel, pemancaran siaran radio dan televisi pada jarak yang cukup jauh. 
Lapisan magnet memantulkan kembali partikel-partikel radioaktif berbahaya yang dipancarkan Matahari dan bintang-bintang lainnya ke ruang angkasa sebelum sampai ke Bumi.
Sifat lapisan-lapisan langit yang hanya dapat ditemukan secara ilmiah di masa kini tersebut, telah dinyatakan berabad-abad lalu dalam Al Qur’an. Ini sekali lagi membuktikan bahwa Al Qur’an adalah firman Allah.

24.  Fakta tentang lapisan atmosfer
Satu fakta tentang alam semesta sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur’an adalah bahwa langit terdiri atas tujuh lapis.
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Al Qur’an, 2:29) 
“Kemudian Dia menuju langit, dan langit itu masih merupakan asap. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya.” (Al Qur’an, 41:11-12)
Kata “langit”, yang kerap kali muncul di banyak ayat dalam Al Qur’an, digunakan untuk mengacu pada “langit” bumi dan juga keseluruhan alam semesta. Dengan makna kata seperti ini, terlihat bahwa langit bumi atau atmosfer terdiri dari tujuh lapisan.
Saat ini benar-benar diketahui bahwa atmosfir bumi terdiri atas lapisan-lapisan yang berbeda yang saling bertumpukan. Lebih dari itu, persis sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur’an, atmosfer terdiri atas tujuh lapisan. Dalam sumber ilmiah, hal tersebut diuraikan sebagai berikut: 
Para ilmuwan menemukan bahwa atmosfer terdiri diri beberapa lapisan. Lapisan-lapisan tersebut berbeda dalam ciri-ciri fisik, seperti tekanan dan jenis gasnya. Lapisan atmosfer yang terdekat dengan bumi disebut TROPOSFER. Ia membentuk sekitar 90% dari keseluruhan massa atmosfer. Lapisan di atas troposfer disebut STRATOSFER. LAPISAN OZON adalah bagian dari stratosfer di mana terjadi penyerapan sinar ultraviolet. Lapisan di atas stratosfer disebut MESOSFER. . TERMOSFER berada di atas mesosfer. Gas-gas terionisasi membentuk suatu lapisan dalam termosfer yang disebut IONOSFER. Bagian terluar atmosfer bumi membentang dari sekitar 480 km hingga 960 km. Bagian ini dinamakan EKSOSFER. .(Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; General Science, Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 319-322)
Jika kita hitung jumlah lapisan yang dinyatakan dalam sumber ilmiah tersebut, kita ketahui bahwa atmosfer tepat terdiri atas tujuh lapis, seperti dinyatakan dalam ayat tersebut. 
1. Troposfer
2. Stratosfer
3. Ozonosfer
4. Mesosfer
5. Termosfer
6. Ionosfer
7. Eksosfer
Keajaiban penting lain dalam hal ini disebutkan dalam surat Fushshilat ayat ke-12, “… Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya.” Dengan kata lain, Allah dalam ayat ini menyatakan bahwa Dia memberikan kepada setiap langit tugas atau fungsinya masing-masing. Sebagaimana dapat dipahami, tiap-tiap lapisan atmosfir ini memiliki fungsi penting yang bermanfaat bagi kehidupan umat manusia dan seluruh makhluk hidup lain di Bumi. Setiap lapisan memiliki fungsi khusus, dari pembentukan hujan hingga perlindungan terhadap radiasi sinar-sinar berbahaya; dari pemantulan gelombang radio hingga perlindungan terhadap dampak meteor yang berbahaya.
Salah satu fungsi ini, misalnya, dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:
Atmosfir bumi memiliki 7 lapisan. Lapisan terendah dinamakan troposfir. Hujan, salju, dan angin hanya terjadi pada troposfir.

25. Fakta tentang angin yang mengawinkan
Dalam sebuah ayat Al Qur’an disebutkan sifat angin yang mengawinkan dan terbentuknya hujan karenanya.
“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit lalu Kami beri minum kamu dengan air itu dan sekali kali bukanlah kamu yang menyimpannya.” (Al Qur’an, 15:22)
Dalam ayat ini ditekankan bahwa fase pertama dalam pembentukan hujan adalah angin. Hingga awal abad ke 20, satu-satunya hubungan antara angin dan hujan yang diketahui hanyalah bahwa angin yang menggerakkan awan. Namun penemuan ilmu meteorologi modern telah menunjukkan peran “mengawinkan” dari angin dalam pembentukan hujan. 
Fungsi mengawinkan dari angin ini terjadi sebagaimana berikut:
Di atas permukaan laut dan samudera, gelembung udara yang tak terhitung jumlahnya terbentuk akibat pembentukan buih. Pada saat gelembung-gelembung ini pecah, ribuan partikel kecil dengan diameter seperseratus milimeter, terlempar ke udara. Partikel-partikel ini, yang dikenal sebagai aerosol, bercampur dengan debu daratan yang terbawa oleh angin dan selanjutnya terbawa ke lapisan atas atmosfer. . Partikel-partikel ini dibawa naik lebih tinggi ke atas oleh angin dan bertemu dengan uap air di sana. Uap air mengembun di sekitar partikel-partikel ini dan berubah menjadi butiran-butiran air. Butiran-butiran air ini mula-mula berkumpul dan membentuk awan dan kemudian jatuh ke Bumi dalam bentuk hujan. 
Sebagaimana terlihat, angin “mengawinkan” uap air yang melayang di udara dengan partikel-partikel yang di bawanya dari laut dan akhirnya membantu pembentukan awan hujan.
Apabila angin tidak memiliki sifat ini, butiran-butiran air di atmosfer bagian atas tidak akan pernah terbentuk dan hujanpun tidak akan pernah terjadi. 
Hal terpenting di sini adalah bahwa peran utama dari angin dalam pembentukan hujan telah dinyatakan berabad-abad yang lalu dalam sebuah ayat Al Qur’an, pada saat orang hanya mengetahui sedikit saja tentang fenomena alam.

26. Fakta tentang kadar hujan
Fakta lain yang diberikan dalam Al Qur’an mengenai hujan adalah bahwa hujan diturunkan ke bumi dalam kadar tertentu. Hal ini disebutkan dalam Surat Az Zukhruf sebagai berikut;
“Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).” (Al Qur’an, 43:11) 
Kadar dalam hujan ini pun sekali lagi telah ditemukan melalui penelitian modern. Diperkirakan dalam satu detik, sekitar 16 juta ton air menguap dari bumi. Angka ini menghasilkan 513 trilyun ton air per tahun. Angka ini ternyata sama dengan jumlah hujan yang jatuh ke bumi dalam satu tahun. Hal ini berarti air senantiasa berputar dalam suatu siklus yang seimbang menurut “ukuran atau kadar” tertentu. Kehidupan di bumi bergantung pada siklus air ini. Bahkan sekalipun manusia menggunakan semua teknologi yang ada di dunia ini, mereka tidak akan mampu membuat siklus seperti ini.
Bahkan satu penyimpangan kecil saja dari jumlah ini akan segera mengakibatkan ketidakseimbangan ekologi yang mampu mengakhiri kehidupan di bumi. Namun, hal ini tidak pernah terjadi dan hujan senantiasa turun setiap tahun dalam jumlah yang benar-benar sama seperti dinyatakan dalam Al Qur’an.

27. Fakta tentang pergerakan gunung
Dalam sebuah ayat, kita diberitahu bahwa gunung-gunung tidaklah diam sebagaimana yang tampak, akan tetapi mereka terus-menerus bergerak.
“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal dia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al Qur’an, 27:88)
Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling menjauhi. 
Para ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun 1980, yakni 50 tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah dikemukakan oleh Wegener dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915, sekitar 500 juta tahun lalu seluruh tanah daratan yang ada di permukaan bumi awalnya adalah satu kesatuan yang dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di kutub selatan.
Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang masing-masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau benua raksasa ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia, Antartika dan India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri dari Eropa, Amerika Utara dan Asia, kecuali India. Selama 150 tahun setelah pemisahan ini, Gondwana dan Laurasia terbagi menjadi daratan-daratan yang lebih kecil. 
Benua-benua yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea telah bergerak pada permukaan Bumi secara terus-menerus sejauh beberapa sentimeter per tahun. Peristiwa ini juga menyebabkan perubahan perbandingan luas antara wilayah daratan dan lautan di Bumi.
Pergerakan kerak Bumi ini diketemukan setelah penelitian geologi yang dilakukan di awal abad ke-20. Para ilmuwan menjelaskan peristiwa ini sebagaimana berikut: 
Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi atas lapisan-lapisan yang disebut lempengan. Terdapat enam lempengan utama, dan beberapa lempengan kecil. Menurut teori yang disebut lempeng tektonik, lempengan-lempengan ini bergerak pada permukaan bumi, membawa benua dan dasar lautan bersamanya. Pergerakan benua telah diukur dan berkecepatan 1 hingga 5 cm per tahun. Lempengan-lempengan tersebut terus-menerus bergerak, dan menghasilkan perubahan pada geografi bumi secara perlahan. Setiap tahun, misalnya, Samudera Atlantic menjadi sedikit lebih lebar. (Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; General Science, Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 30)
Ada hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam ayat tersebut Allah telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya perjalanan awan. (Kini, Ilmuwan modern juga menggunakan istilah “continental drift” atau “gerakan mengapung dari benua” untuk gerakan ini. (National Geographic Society, Powers of Nature, Washington D.C., 1978, s.12-13)
Tidak dipertanyakan lagi, adalah salah satu kejaiban Al Qur’an bahwa fakta ilmiah ini, yang baru-baru saja ditemukan oleh para ilmuwan, telah dinyatakan dalam Al Qur’an.

28. Fakta tentang pembungkusan tulang oleh otot
Sisi penting lain tentang informasi yang disebutkan dalam ayat-ayat Al Qur’an adalah tahap-tahap pembentukan manusia dalam rahim ibu. Disebutkan dalam ayat tersebut bahwa dalam rahim ibu, mulanya tulang-tulang terbentuk, dan selanjutnya terbentuklah otot yang membungkus tulang-tulang ini.
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik” (Al Qur’an, 23:14)
Embriologi adalah cabang ilmu yang mempelajari perkembangan embrio dalam rahim ibu. Hingga akhir-akhir ini, para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot dalam embrio terbentuk secara bersamaan.
Karenanya, sejak lama banyak orang yang menyatakan bahwa ayat ini bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Namun, penelitian canggih dengan mikroskop yang dilakukan dengan menggunakan perkembangan teknologi baru telah mengungkap bahwa pernyataan Al Qur’an adalah benar kata demi katanya.
Penelitian di tingkat mikroskopis ini menunjukkan bahwa perkembangan dalam rahim ibu terjadi dengan cara persis seperti yang digambarkan dalam ayat tersebut.
Pertama, jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras. Kemudian sel-sel otot yang terpilih dari jaringan di sekitar tulang-tulang bergabung dan membungkus tulang-tulang ini.
Peristiwa ini digambarkan dalam sebuah terbitan ilmiah dengan kalimat berikut:
Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan tulang-tulang mencapai bentuknya yang kita kenal.Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang. (Moore, Developing Human, 6. edition,1998.)
Singkatnya, tahap-tahap pembentukan manusia sebagaimana digambarkan dalam Al Qur’an, benar-benar sesuai dengan penemuan embriologi modern.

29. Fakta tentang kemenangan Bizantium
Penggalan berita lain yang disampaikan Al Qur’an tentang peristiwa masa depan ditemukan dalam ayat pertama Surat Ar Ruum, yang merujuk pada Kekaisaran Bizantium, wilayah timur Kekaisaran Romawi. Dalam ayat-ayat ini, disebutkan bahwa Kekaisaran Bizantium telah mengalami kekalahan besar, tetapi akan segera memperoleh kemenangan.
“Alif, Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang).” (Al Qur’an, 30:1-4)
Ayat-ayat ini diturunkan kira-kira pada tahun 620 Masehi, hampir tujuh tahun setelah kekalahan hebat Bizantium Kristen di tangan bangsa Persia, ketika Bizantium kehilangan Yerusalem. Kemudian diriwayatkan dalam ayat ini bahwa Bizantium dalam waktu dekat menang. Padahal, Bizantium waktu itu telah menderita kekalahan sedemikian hebat hingga nampaknya mustahil baginya untuk mempertahankan keberadaannya sekalipun, apalagi merebut kemenangan kembali. Tidak hanya bangsa Persia, tapi juga bangsa Avar, Slavia, dan Lombard menjadi ancaman serius bagi Kekaisaran Bizantium. Bangsa Avar telah datang hingga mencapai dinding batas Konstantinopel. Kaisar Bizantium, Heraklius, telah memerintahkan agar emas dan perak yang ada di dalam gereja dilebur dan dijadikan uang untuk membiayai pasukan perang. Banyak gubernur memberontak melawan Kaisar Heraklius dan dan Kekaisaran tersebut berada pada titik keruntuhan. Mesopotamia, Cilicia, Syria, Palestina, Mesir dan Armenia, yang semula dikuasai oleh Bizantium, diserbu oleh bangsa Persia. (Warren Treadgold, A History of the Byzantine State and Society, Stanford University Press, 1997, s. 287-299.)
Pendek kata, setiap orang menyangka Kekaisaran Bizantium akan runtuh. Tetapi tepat di saat seperti itu, ayat pertama Surat Ar Ruum diturunkan dan mengumumkan bahwa Bizantium akan mendapatkan kemenangan dalam beberapa+tahun lagi. Kemenangan ini tampak sedemikian mustahil sehingga kaum musyrikin Arab menjadikan ayat ini sebagai bahan cemoohan. Mereka berkeyakinan bahwa kemenangan yang diberitakan Al Qur’an takkan pernah menjadi kenyataan.
Sekitar tujuh tahun setelah diturunkannya ayat pertama Surat Ar Ruum tersebut, pada Desember 627 Masehi, perang penentu antara Kekaisaran Bizantium dan Persia terjadi di Nineveh. Dan kali ini, pasukan Bizantium secara mengejutkan mengalahkan pasukan Persia. Beberapa bulan kemudian, bangsa Persia harus membuat perjanjian dengan Bizantium, yang mewajibkan mereka untuk mengembalikan wilayah yang mereka ambil dari Bizantium. (Warren Treadgold, A History of the Byzantine State and Society, Stanford University Press, 1997, s. 287-299.)
Akhirnya, “kemenangan bangsa Romawi” yang diumumkan oleh Allah dalam Al Qur’an, secara ajaib menjadi kenyataan.
Keajaiban lain yang diungkapkan dalam ayat ini adalah pengumuman tentang fakta geografis yang tak dapat ditemukan oleh seorangpun di masa itu.
Dalam ayat ketiga Surat Ar Ruum, diberitakan bahwa Romawi telah dikalahkan di daerah paling rendah di bumi ini. Ungkapan “Adnal Ardli” dalam bahasa Arab, diartikan sebagai “tempat yang dekat” dalam banyak terjemahan. Namun ini bukanlah makna harfiah dari kalimat tersebut, tetapi lebih berupa penafsiran atasnya. Kata “Adna” dalam bahasa Arab diambil dari kata “Dani”, yang berarti “rendah” dan “Ardl” yang berarti “bumi”. Karena itu, ungkapan “Adnal Ardli” berarti “tempat paling rendah di bumi”.
Yang paling menarik, tahap-tahap penting dalam peperangan antara Kekaisaran Bizantium dan Persia, ketika Bizantium dikalahkan dan kehilangan Jerusalem, benar-benar terjadi di titik paling rendah di bumi. Wilayah yang dimaksudkan ini adalah cekungan Laut Mati, yang terletak di titik pertemuan wilayah yang dimiliki oleh Syria, Palestina, dan Jordania. “Laut Mati”, terletak 395 meter di bawah permukaan laut, adalah daerah paling rendah di bumi.
Ini berarti bahwa Bizantium dikalahkan di bagian paling rendah di bumi, persis seperti dikemukakan dalam ayat ini.
Hal paling menarik dalam fakta ini adalah bahwa ketinggian Laut Mati hanya mampu diukur dengan teknik pengukuran modern. Sebelumnya, mustahil bagi siapapun untuk mengetahui bahwasannya ini adalah wilayah terendah di permukaan bumi. Namun, dalam Al Qur’an, daerah ini dinyatakan sebagai titik paling rendah di atas bumi. Demikianlah, ini memberikan bukti lagi bahwa Al Qur’an adalah wahyu Ilahi.

1 komentar: